Sunday, January 24, 2016

Moisturizing Lipstick by Mineral Botanica

kali ini mau ngobrolin lipstick baru ah...
kemarin ada teman nawarin brand lipstick baru nih. brand lokal Indonesia yang punya judul Mineral Botanica. sebenarnya sudah lumayan lama juga dengar nama brand ini cuma belum pernah nemu barangnya. alasan lain karena entah kenapa beberapa tahun terakhir aku agak alergian ma lipstik dengan gejala yang random, mulai dari yang gatel sampai yang tau-tau berasa perih gak jelas. kemudian sodara yang kebetulan tinggal di Jerman recomend sebuah brand dari sana yang katanya natural product. si mbak ini juga yang recomend untuk mulai beralih ke produk natural. nah berhubung teman saya itu bilang Mineral Botanica ini natural product jadi ya cobain aja. hehehe :p

kali ini saya mencoba moisturizing lipsticknya. kenapa? karena bibir aku itu kering banget dan males banget pakai lip balm. hehehehe. kemasanya lucu sih, kaya crayon gitu. trus casingnya dof jadi kesannya lebih classy (menurutku lho). 


tampilannya seperti ini

ada 15 warna yang tersedia. kebetulan lagi suka warna pink natural makanya pilih warna ini. warnanya cocok sama kulit aku yang tanning (tanning ya bukan hitam :p). meskipun di katalog warnanya labelnya nude cream. sengaja pilih warna ini biar kalau ditimpa dengan lipstick warna lain gak aneh. hehehe


  
warnanya seperti ini.

+
kalau buat aku lipstick ini cukup recomend. dilabelnya si paraben free dan terbukti gak bikin alergi.
warnanya gak glossy meskipun moisturizing, warnanya cenderung matte jadi lebih natural.
casingnya yang seperti crayon lucu :p
harga cuma Rp. 44k. terjangkau lah untuk ukuran lipstick :p


-
kalau kamu cari lipstick yang tahan lama, jangan beli yang ini. lipstick ini sama sekali gak tahan lama. dipakai makan juga udah lewat warnanya


Thursday, January 21, 2016

Mengingat Saltah

pagi ini gak tahu kenapa tiba-tiba ingat salah satu makanan yang seumur2 cm makan 2x.
jadi tahun 2011 punya kesempatan "main" ke Yaman. nah, makanan ini adalah salah satu makanan tradisional dari Yaman. nama makanan ini Saltah. 
Saltah ini biasanya dimakan untuk lunch. tapi kali kedua aku makan untuk dinner (pas datang undangan dinner dari temen kantornya saudara). dua kali makan saltah warnanya mirip. warnanya antara kecoklatan dengan sedikit warna hijau ditengah gitu. menurut tuan  rumah dan pemandu (waktu makan pertama kali), Saltah ini dibuat dari sayuran yang dimasak jadi satu di semacam piring tanah liat gitu. meskipun dibuat dari campuran sayur, gak ada rasa sayurnya sama sekali. jadi asumsiku semua bahan dimasak sampai hancur. gak kebayang deh berapa lama masaknya. biasanya saltah dimakan pakai flat bread.
seperti juga hampir semua makanan tradisional, saltah punya cita rasa berbeda untuk setiap keluarga sepertinya. pertama kali, kami (aku n keluarga) makan di salah satu restoran saltah paling ramai di sana'a. di sini ada rasa agak pahit. pahitnya tuh kayak kita makan sambel ijo padang itu. kali kedua, ya pas diundang makan itu. dan masakan rumah memang lebih enak rasanya. saltah di rumah itu rasanya halus. pedesnya halus dan cenderung gurih. aku suka saltah yang versi rumah tangga ini.
hmm, mungkin saya perlu jalan-jalan lagi *toyor kepala sendiri*

kira-kira bentuk saltah seperti ini. 
gambarnya nyomot dari 
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1b/Saltah.gif/250px-Saltah.gif

biasanya dimakan dengan flat bread seperti ini
gambar diambil dari
http://images2.villagevoice.com/imager/u/original/6542690/img_6302v.jpg