Sunday, October 25, 2015

Wisata Ibu-ibu

kemarin untuk kesekian kalinya iseng ke Kopeng. entah kenapa jalan agak rame juga. g seperti biasanya. mungkin karena week end dan memang sudah agak siang (berangkat sekitar jam 01.00 pm) dari semarang. rombongan kali ini barengan sama Kanjeng Mami, Bapak, adek, and bulik dari Semarang. traveling bareng dua ibu-ibu yang dicari pastinya pasar. apa lagi kalau salah satunya adalah ibu-ibu punya warung dengan langganan yang lumayan seperti si bulik ini :p

awalnya kita coba lihat ke pasar getasan yang kemarin sedang ramai. biasanya pasar getasan ini lumayan murah dan bisa ngecer. jadi tidak harus beli banyak. tapi karena kemarin lebih ramai dari biasanya, para pedagang jadi agak susah juga ditawarnya. bahakan pedagang tanaman sayur dan buah yang biasanya bisa ditawar juga kemarin agak ketus gitu. padahal mupeng ma pohono strawberry. biasanya mereka jual benih strawberry local antara 5000-7500. kemarin ngotot 10000 g boleh ditawar lagi. ya sudah pasrah n ngloyor pergi aja :p

lanjut naik ke atas tiba-tiba penasaran dengan pasar ngablak karena seingatku pasar ngablak itu pasar tradisional dan lumayan murah untuk sayur dan hasil pertanian lainnya. ketika sampai di pasar ngablak, ternyata yang adalah adalah sekumpulan pedagang sayur dengan sayuran macam-macam dan berkarung-karung. kami sudah mikir kalau mereka pedagang grosiran nih dan isenglah saya tanya-tanya. menurut salah satu pedagang, disitu memang pasar grosir sayuran. mereka sama sekali tidak menjual eceran. tapi setiap pahing akan ada pasar pagi di area yang sama. langsung saja nyletuk ma bapak, "lha mosok belanja aja nunggu setiap pahing," bapak sih ketawa aja :p
sebagai obat "gela" kami mutusin buat cari jajanan dan dapet penjual bubur dan gorengan. salah satunya bakwan bayam, bulikku bilang itu badak bayam (dasar orang semarang :p)
pasar grosir ngablak

nunggu pembeli atau nunggu mobil pengangkut ya?

si adek lagi happy makan bubur (mbaknya yang jual bubur ayu :D)

kata bulikku ini namanya badak bayam (badak kok dimakan :p )


terong ini harganya Rp 3000,- per kg. tapi belinya harus sekarung gitu. 
per karung paling sedikit 50kg (tiap karung beda-beda kiloannya)

kol ini juga cm Rp 3000,- per kg nya


berhubung belum dapat belanjaan apa-apa, ibu minta diantar ke tempat wisata kopeng. disana memang banyak pedagang yang sudah ngantri nawarin dagangan berupa sayur dan buah terutama jeruk batu, pada para wisatawan. dan para ibu-ibu itu pun menawar dagangan dengan sadisnya. usut punya usut, ternyata di pasar ngablak mereka sudah keliling dan tanya harga eceran untuk setiap sayur grosir tersebut *speechless*. saya dan adek sih bengong, bingung, dambil jadi tukang bawa belanjaan aja. hehehehehe

gini nih kalau wisata sama ibu-ibu, sayangnya lupa gak foto hasil belanjaan yang katanya 10000 bisa buat bumbu jualan seminggu itu :p

Friday, October 23, 2015

sebuah perjalanan dan semangkuk sup kacang sinerek

iya saya lagi galau tingkat NKRI. wis tak akui saja lah. dari pada mikirin kegalauan yang gak ada jalan keluarnya selain melupakan (iki bahasanae drama bgt to ya *toyor kepala sendiri*) mending bikin postingan makan-makan.
jd critanya minggu lalu out of the blue pengen banget ke jogja. waktu pulang tadinya pengen lewat kaliurang dan mampir ke raminten yang katanya punya menu jawa yg enak plus jamunya. jadi sih lewat kaliurangnya, tapi gak jadi mampir ramintennya :p gara-gara waktu sarapan kekenyangan makan gudeg di mbarek, ini juga krn males liat yu jum rame banget trus kabur ke mbarek. akhirnya memutuskan makan siang di sekitar magelang. masalahnya, saya jarang jajan di magelang, akhirnya sang partner jalan-jalan kali ini punya ide buat ngenalin makanan lain dari magelang selain gethuk :D. maka mampirlah kami ke sebuah warung kecil dekat grabag, magelang. 
warungnya gak terlalu besar dan g terlalu rame, tapi pengunjungnya gak berhenti juga. selama kami makan sudah ada 2-3 rombongan bergantian. yang special dr warung ini adalah sup kacang sinereknya. 
apa itu kacang sinerek?
kacang sinerek kalau dari penampilannya seperti kacang merah tapi sedikit lebih kecil. rasanya manis gurih, seperti kombinasi kacang merah dan kacang tholo. bukan penggemar kacang-kacangan, jadi gak tahu ini enak atau gak. hehehehe. tampilannya si kaya gini
saya ambil gambarnya dari sini
sup kacang sinerek itu sendiri katanya memang khas daerah grabag gt. sup nya agak gelap, mungkin karena kaldunya, rasanya gurih khas sup dengan kaldu sapi. sup ini memang jenis sup daging, tapi rasa kaldunya cukup ringan, bahkan lebih ringan dari sup ayam merk yang terkenal dari klaten itu. dan sayangnya sup model gini yang saya suka. isi sup tidak seperti umumnya. sup sinerek ini menggunakan wortel dan bayam sebagai sayur, irisan empal daging, dan yang pasti kacang sinerek yang sudah direbus sampai empuk. entah kenapa pas makan yang terbayang adalah makanan bayi gizi seimbang yang suka ada di kartu KMS jadul gitu. hehehehe
tapi yang pasti sup ini layak di coba. apa lagi kalau travelling sama si kecil yang sudah bisa makan makanan normal tapi masih butuh gizi yang macem2 itu. komposisi supnya cocok untuk anak-anak sampai orang dewasa. mungkin cuma dagingnya saja yang gak bisa dimakan anak-anak kali ya.
tampilan supnya kaya gini nih

its a worth to try :D

Wednesday, October 21, 2015

ketika Tuhan bercanda

seseorang pernah mengatakan padaku
"Tuhan itu juga bisa bercanda, miss. Dan seringkali candaanya gak masuk akal. Tapi dia itu Maha Asik. Percaya saja"

dan itulah yang sedang aku rasakan sekarang. ketika Tuhan sedang bercanda dengan hidupku. ketika semua yang aku rencanakan membayang hilang dan hancur dalam waktu kurang dari satu minggu. ketika hati yang aku titipkan padannya dikembalikan dalam bentuk yang tak lagi utuh. ketika dia berubah, berpaling, dan memutuskan untuk berhenti berjalan disampingku saat semua rencana indah hanya tinggal dijalani.

sakit?
ya!
hancur?
pasti!
menangis?
bahkan sampai aku membuat postingan ini pun air mata itu masih saja mengalir tanpa sadar
tapi tidak ada kemarahan
tidak ada kebencian untuk dia
mungkin seandainya aku bisa marah, seandainya aku bisa membencinya, mungkin akan lebih mudah. tapi faktanya itu tidak ada.

saat ini aku cuma bilang ma DIA
dear KAMU
yang mengatur seluruh hidupku
aku tak pandai bicara atau bahkan berdoa padaMU
aku cuma mau bilang
bercandaanMU kali ini benar-benar ajaib
aku gak akan protes ma KAMU
aku cuma mau minta bantuanMU untuk membantuku mengumpulkan serpihan hatiku lagi
aku gak mau mempertanyakan mauMU
ak cuma mau percaya padaMU
tapi kalau bisa, sembuhkan sakitnya dan segera kirim obatnya

dan buat kamu yang disana
bahagialah!
aku akan baik-baik saja :)

Thursday, October 8, 2015

rayya, Cahaya di atas cahaya

akhirnya nonton film ini juga setelah diiming-imingi si mas tukang potret yang hobby nonton film penggemar berat Cak Nun, Gholib Marsudi. gara-gara ini lah jadi hunting di youtube.

yup, youtube. kenapa? karena gak pernah denger film ini di bioskop. jadi iseng cari di youtube n nonton full movienya. sinopsis filmnya bisa dicari dengan gampang di wikipedia indonesia. singkat, padat dan jelas :p

 kalau menurut saya pribadi, film ini drama banget. sesaat di awal, film ini mengingatkan pada 3 hari untuk selamanya produksi miles. tapi latar film yang beda dan liat si om-om ganteng Tio Pakusadewo cukup membuat saya bertahan buat nonton.

entah kenapa, tokoh Rayya ini mengingatkan tentang Marlyn Monroe, bintang paling bersinar di jamannya. irresistible kata orang. cantik, cerdas, tau yang diinginkan dan cara mendapatkannya, mempesona, tapi tidak bisa menerima penolakan. well, pernah dengar syndrom semacam ini tapi lupa namanya :p dan begitulah karakter Rayya ini. meskipun buat saya Titi Syuman kurang "bintang" untuk memerankan tokoh ini tapi entah lah, mata saya mata orang awam bukan? :)

tokoh Arya yang diperankan Tio Pakusadewo buat saya ngangkat banget. jujur saja mungkin saya kangen dengan acting orang-orang seperti si om ini. saya kangen kematangan perannya, meskipun sumpah, dia gak banget waktu baca puisi abal-abal itu, tapi saya in love di adegan sunset dimana Arya dan Rayya berbalas kalimat. siluet yang indah, dipadu dengan kalimat-kalimat indah itu menurut saya salah satu kesempurnaan.

sepertinya ide ceritanya adalah bagaimana dua orang dengan permasalahan masing-masing berusaha menemukan makna dalam hidupnya. masalahnya si gak jauh-jauh dari cinta. dan proses penemuan itu digambarkan dalam sebuah perjalanan. bagi saya konsep dasar seperti ini jamak digunakan. dan bagi saya memang cukup catching. sebuah perjalanan, sebuah proses sebuah jeda dibutuhkan oleh semua orang.

yup, setia orang membutuhkan jedanya masing-masing. ketika ada masalah, ketika seolah semua tidak berjalan seperti yang kita inginkan dalam hidup (atau secara sempit digambarkan sebagai relationship) kadang kita perlu membuat jarak. membuat jarak dari masalah tersebut. memetakan plus dan minusnya, menerima kesalahan kita, dan berdamai dengan diri sendiri. dengan begitu kita bisa berdamai dengan dunia (atau orang lain). dari sisi Rayya, kita belajar bahwa ketika kita tidak berdamai dengan hidup kita sendiri, maka kita juga akan bermusuhan dengan dunia. karakter Arya sendiri mengajarkan bahwa ikhlas itu tak hanya sekedar ide tak hanya sekedar keinginan, keputusan, tanpa tindakan. keikhlasan butuh tindakan nyata. kadang membiarkan sesuatu berlalu juga adalah keputusan yang baik.

tapi film ini bikin saya kangen nonton tiga hari untuk selamanya :D