Tuesday, November 10, 2015

The Winner Takes It All


I don't wanna talk about things we've gone through,
Though it's hurting me, now it's history

I've played all my cards and that's what you've done too,
Nothing more to say, no more ace to play

The winner takes it all, the loser standing small
Beside the victory, that's her destiny

I was in your arms thinking I belonged there,
I figured it made sense, building me a fence,
Building me a home, thinking I'd be strong there,
But I was a fool, playing by the rules

The gods may throw a dice, their minds as cold as ice,
And someone way down here loses someone dear

The winner takes it all, the loser has to fall,
It's simple and it's plain, why should I complain

But tell me, does she kiss like I used to kiss you,
Does it feel the same when she calls your name

Somewhere deep inside you must know I miss you,
But what can I say, rules must be obeyed

The judges will decide the likes of me abide,
Spectators of the show always staying low

The game is on again, a lover or a friend,
A big thing or a small, the winner takes it all

I don't wanna talk if it makes you feel sad,
And I understand you've come to shake my hand

I apologize if it makes you feel bad
Seeing me so tense, no self-confidence

The winner takes it all
The winner takes it all

Sunday, October 25, 2015

Wisata Ibu-ibu

kemarin untuk kesekian kalinya iseng ke Kopeng. entah kenapa jalan agak rame juga. g seperti biasanya. mungkin karena week end dan memang sudah agak siang (berangkat sekitar jam 01.00 pm) dari semarang. rombongan kali ini barengan sama Kanjeng Mami, Bapak, adek, and bulik dari Semarang. traveling bareng dua ibu-ibu yang dicari pastinya pasar. apa lagi kalau salah satunya adalah ibu-ibu punya warung dengan langganan yang lumayan seperti si bulik ini :p

awalnya kita coba lihat ke pasar getasan yang kemarin sedang ramai. biasanya pasar getasan ini lumayan murah dan bisa ngecer. jadi tidak harus beli banyak. tapi karena kemarin lebih ramai dari biasanya, para pedagang jadi agak susah juga ditawarnya. bahakan pedagang tanaman sayur dan buah yang biasanya bisa ditawar juga kemarin agak ketus gitu. padahal mupeng ma pohono strawberry. biasanya mereka jual benih strawberry local antara 5000-7500. kemarin ngotot 10000 g boleh ditawar lagi. ya sudah pasrah n ngloyor pergi aja :p

lanjut naik ke atas tiba-tiba penasaran dengan pasar ngablak karena seingatku pasar ngablak itu pasar tradisional dan lumayan murah untuk sayur dan hasil pertanian lainnya. ketika sampai di pasar ngablak, ternyata yang adalah adalah sekumpulan pedagang sayur dengan sayuran macam-macam dan berkarung-karung. kami sudah mikir kalau mereka pedagang grosiran nih dan isenglah saya tanya-tanya. menurut salah satu pedagang, disitu memang pasar grosir sayuran. mereka sama sekali tidak menjual eceran. tapi setiap pahing akan ada pasar pagi di area yang sama. langsung saja nyletuk ma bapak, "lha mosok belanja aja nunggu setiap pahing," bapak sih ketawa aja :p
sebagai obat "gela" kami mutusin buat cari jajanan dan dapet penjual bubur dan gorengan. salah satunya bakwan bayam, bulikku bilang itu badak bayam (dasar orang semarang :p)
pasar grosir ngablak

nunggu pembeli atau nunggu mobil pengangkut ya?

si adek lagi happy makan bubur (mbaknya yang jual bubur ayu :D)

kata bulikku ini namanya badak bayam (badak kok dimakan :p )


terong ini harganya Rp 3000,- per kg. tapi belinya harus sekarung gitu. 
per karung paling sedikit 50kg (tiap karung beda-beda kiloannya)

kol ini juga cm Rp 3000,- per kg nya


berhubung belum dapat belanjaan apa-apa, ibu minta diantar ke tempat wisata kopeng. disana memang banyak pedagang yang sudah ngantri nawarin dagangan berupa sayur dan buah terutama jeruk batu, pada para wisatawan. dan para ibu-ibu itu pun menawar dagangan dengan sadisnya. usut punya usut, ternyata di pasar ngablak mereka sudah keliling dan tanya harga eceran untuk setiap sayur grosir tersebut *speechless*. saya dan adek sih bengong, bingung, dambil jadi tukang bawa belanjaan aja. hehehehehe

gini nih kalau wisata sama ibu-ibu, sayangnya lupa gak foto hasil belanjaan yang katanya 10000 bisa buat bumbu jualan seminggu itu :p

Friday, October 23, 2015

sebuah perjalanan dan semangkuk sup kacang sinerek

iya saya lagi galau tingkat NKRI. wis tak akui saja lah. dari pada mikirin kegalauan yang gak ada jalan keluarnya selain melupakan (iki bahasanae drama bgt to ya *toyor kepala sendiri*) mending bikin postingan makan-makan.
jd critanya minggu lalu out of the blue pengen banget ke jogja. waktu pulang tadinya pengen lewat kaliurang dan mampir ke raminten yang katanya punya menu jawa yg enak plus jamunya. jadi sih lewat kaliurangnya, tapi gak jadi mampir ramintennya :p gara-gara waktu sarapan kekenyangan makan gudeg di mbarek, ini juga krn males liat yu jum rame banget trus kabur ke mbarek. akhirnya memutuskan makan siang di sekitar magelang. masalahnya, saya jarang jajan di magelang, akhirnya sang partner jalan-jalan kali ini punya ide buat ngenalin makanan lain dari magelang selain gethuk :D. maka mampirlah kami ke sebuah warung kecil dekat grabag, magelang. 
warungnya gak terlalu besar dan g terlalu rame, tapi pengunjungnya gak berhenti juga. selama kami makan sudah ada 2-3 rombongan bergantian. yang special dr warung ini adalah sup kacang sinereknya. 
apa itu kacang sinerek?
kacang sinerek kalau dari penampilannya seperti kacang merah tapi sedikit lebih kecil. rasanya manis gurih, seperti kombinasi kacang merah dan kacang tholo. bukan penggemar kacang-kacangan, jadi gak tahu ini enak atau gak. hehehehe. tampilannya si kaya gini
saya ambil gambarnya dari sini
sup kacang sinerek itu sendiri katanya memang khas daerah grabag gt. sup nya agak gelap, mungkin karena kaldunya, rasanya gurih khas sup dengan kaldu sapi. sup ini memang jenis sup daging, tapi rasa kaldunya cukup ringan, bahkan lebih ringan dari sup ayam merk yang terkenal dari klaten itu. dan sayangnya sup model gini yang saya suka. isi sup tidak seperti umumnya. sup sinerek ini menggunakan wortel dan bayam sebagai sayur, irisan empal daging, dan yang pasti kacang sinerek yang sudah direbus sampai empuk. entah kenapa pas makan yang terbayang adalah makanan bayi gizi seimbang yang suka ada di kartu KMS jadul gitu. hehehehe
tapi yang pasti sup ini layak di coba. apa lagi kalau travelling sama si kecil yang sudah bisa makan makanan normal tapi masih butuh gizi yang macem2 itu. komposisi supnya cocok untuk anak-anak sampai orang dewasa. mungkin cuma dagingnya saja yang gak bisa dimakan anak-anak kali ya.
tampilan supnya kaya gini nih

its a worth to try :D

Wednesday, October 21, 2015

ketika Tuhan bercanda

seseorang pernah mengatakan padaku
"Tuhan itu juga bisa bercanda, miss. Dan seringkali candaanya gak masuk akal. Tapi dia itu Maha Asik. Percaya saja"

dan itulah yang sedang aku rasakan sekarang. ketika Tuhan sedang bercanda dengan hidupku. ketika semua yang aku rencanakan membayang hilang dan hancur dalam waktu kurang dari satu minggu. ketika hati yang aku titipkan padannya dikembalikan dalam bentuk yang tak lagi utuh. ketika dia berubah, berpaling, dan memutuskan untuk berhenti berjalan disampingku saat semua rencana indah hanya tinggal dijalani.

sakit?
ya!
hancur?
pasti!
menangis?
bahkan sampai aku membuat postingan ini pun air mata itu masih saja mengalir tanpa sadar
tapi tidak ada kemarahan
tidak ada kebencian untuk dia
mungkin seandainya aku bisa marah, seandainya aku bisa membencinya, mungkin akan lebih mudah. tapi faktanya itu tidak ada.

saat ini aku cuma bilang ma DIA
dear KAMU
yang mengatur seluruh hidupku
aku tak pandai bicara atau bahkan berdoa padaMU
aku cuma mau bilang
bercandaanMU kali ini benar-benar ajaib
aku gak akan protes ma KAMU
aku cuma mau minta bantuanMU untuk membantuku mengumpulkan serpihan hatiku lagi
aku gak mau mempertanyakan mauMU
ak cuma mau percaya padaMU
tapi kalau bisa, sembuhkan sakitnya dan segera kirim obatnya

dan buat kamu yang disana
bahagialah!
aku akan baik-baik saja :)

Thursday, October 8, 2015

rayya, Cahaya di atas cahaya

akhirnya nonton film ini juga setelah diiming-imingi si mas tukang potret yang hobby nonton film penggemar berat Cak Nun, Gholib Marsudi. gara-gara ini lah jadi hunting di youtube.

yup, youtube. kenapa? karena gak pernah denger film ini di bioskop. jadi iseng cari di youtube n nonton full movienya. sinopsis filmnya bisa dicari dengan gampang di wikipedia indonesia. singkat, padat dan jelas :p

 kalau menurut saya pribadi, film ini drama banget. sesaat di awal, film ini mengingatkan pada 3 hari untuk selamanya produksi miles. tapi latar film yang beda dan liat si om-om ganteng Tio Pakusadewo cukup membuat saya bertahan buat nonton.

entah kenapa, tokoh Rayya ini mengingatkan tentang Marlyn Monroe, bintang paling bersinar di jamannya. irresistible kata orang. cantik, cerdas, tau yang diinginkan dan cara mendapatkannya, mempesona, tapi tidak bisa menerima penolakan. well, pernah dengar syndrom semacam ini tapi lupa namanya :p dan begitulah karakter Rayya ini. meskipun buat saya Titi Syuman kurang "bintang" untuk memerankan tokoh ini tapi entah lah, mata saya mata orang awam bukan? :)

tokoh Arya yang diperankan Tio Pakusadewo buat saya ngangkat banget. jujur saja mungkin saya kangen dengan acting orang-orang seperti si om ini. saya kangen kematangan perannya, meskipun sumpah, dia gak banget waktu baca puisi abal-abal itu, tapi saya in love di adegan sunset dimana Arya dan Rayya berbalas kalimat. siluet yang indah, dipadu dengan kalimat-kalimat indah itu menurut saya salah satu kesempurnaan.

sepertinya ide ceritanya adalah bagaimana dua orang dengan permasalahan masing-masing berusaha menemukan makna dalam hidupnya. masalahnya si gak jauh-jauh dari cinta. dan proses penemuan itu digambarkan dalam sebuah perjalanan. bagi saya konsep dasar seperti ini jamak digunakan. dan bagi saya memang cukup catching. sebuah perjalanan, sebuah proses sebuah jeda dibutuhkan oleh semua orang.

yup, setia orang membutuhkan jedanya masing-masing. ketika ada masalah, ketika seolah semua tidak berjalan seperti yang kita inginkan dalam hidup (atau secara sempit digambarkan sebagai relationship) kadang kita perlu membuat jarak. membuat jarak dari masalah tersebut. memetakan plus dan minusnya, menerima kesalahan kita, dan berdamai dengan diri sendiri. dengan begitu kita bisa berdamai dengan dunia (atau orang lain). dari sisi Rayya, kita belajar bahwa ketika kita tidak berdamai dengan hidup kita sendiri, maka kita juga akan bermusuhan dengan dunia. karakter Arya sendiri mengajarkan bahwa ikhlas itu tak hanya sekedar ide tak hanya sekedar keinginan, keputusan, tanpa tindakan. keikhlasan butuh tindakan nyata. kadang membiarkan sesuatu berlalu juga adalah keputusan yang baik.

tapi film ini bikin saya kangen nonton tiga hari untuk selamanya :D  

Tuesday, September 22, 2015

cerita ice cream goreng

"ice cream kok digoreng"
itu kata mantan mas ku tempo hari pas lihat dua gundukan roti tawar yang bentuknya lebih mirip dorayaki di film doraemon. berhubung si mas bukan tipe orang yang suka coba makan yg aneh2 jadilah aku bujuk2in makan jajanan dadakan berjudul es krim goreng ini. begitu sendok kecil nancep di salah satu roti, si es krim langsung meleleh cantik sebagian. ragu2 dicobanya juga tuh roti dan eskrim barengan. 
kesan pertama, aneh katanya. roti yang masih panas tapi es krim didalam tetap dingin meskipun sudah gak beku. karena sebagian es krim dah lumer bikin rotinya dah gak terlalu panas lagi tapi si es krim yang di dalam masih dingin, lama-lama si mas bilang enak jg. tapi tetep nilai akhirnya, "awalnya aneh sih, tapi trus enak. kalau dimakan pas panas2 tambah enak nih" hehehehe

awalnya lihat resep es krim goreng ini via facebook di share sama mbak ku. jauh sebelum itu pernah lihat menu yang sama di tv (lupa acara apa). resep yang di facebook ini simple bgt. kl yang di tv itu pake di kasih oatmeal atau tepung roti gitu. jd kesannya ribet. awalnya juga ragu bikinnya. ntar kalau meleleh gimana? kl bocor gmn? kl gagal gmn? tp si mbak bilang dicoba aja dulu. kl gagal ya udah kapan2 dicoba lagi. jadi ya sud lah. 

bahan:
1 bungkus roti tawar putih (next time mau bikin pakai whole wheat ah)
1 pak ice cream w*lls yg 3 warna itu lho
minyak goreng yg banyak

alat:

  • piring melamin atau plastik, atau telenan yang lebar
  • sendok makan
  • mug melamin
  • plastik wrap atau plastik es
  • wajan cekung

cara bikin

  • letakkan roti tawar di atas piring atau telenan lebar
  • taruh 1 - 1,5 sendok makan ice cream di tengah roti
  • tutup dengan 1 roti tawar lagi
  • pasang mug disekeliling es, tekan hingga roti lepas dengan sendirinya dan ice cream terkunci di dalam
  • masukkan kedalam plastik dan letakkan dalam freezer selama 24jam. (semakin lama di freezer semakin bagus sih)
  • setalah 24 jam, panaskan minyak sampai benar-benar panas
  • goreng roti 1 menit (hanya sampai kecoklatan)
  • angkat, tiriskan, sajikan secepat mungkin

jdnya kira2 ky yg di sini

PS:
tips dikit, kalau pas menekan mug ternyata ada yg bocor (mbenggang) ditekan aja pakai jari telunjuk ma jempol pas dilubangnya. itu bikin rotinya rekat lagi
kalau ada kemungkina leaking di lapisan atas, bekukan aja lebih dari 24 jam (rekorku 3 hari). jadi pas digoreng gak cepet mencair. tp gorengnya kilat :p

Monday, September 14, 2015

Magabut demi Kelas Inspirasi 2015

today is a special day. why? because we had Kelas Inspirasi.
what is kelas inspirasi?
well, pada dasarnya kelas inspirasi adalah sekelompok orang dengan relawan2 yang ingin memberikan motivasi pada anak2 Indonesia bahwa ada pekerjaan2 lain selain pekerjaan2 mainstream yang mereka kenal. buat aku pribadi itu juga merupakan motivasi bagi anak2 bahwa apapun bakat dan kemampuan mereka, mereka bisa menjadi apa saja dan selalu ada jalan untuk sukses. selebihnya baca sendiri di kelasinspirasi.org aja ya :p
gaung kelas inspirasi ini sendiri sudah aku kenal sejak setahun yang lalu. puji Tuhan tahun ini sekolah kami mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah KI ini.
ada 8 orang dari KI yang menyambangi sekolah kami. mereka ikut apel pagi juga (sekali-kali ya mbak dan mas ikut upacara lagi. hehehehe). mereka ini dari berbagai macam profesi diantaranya ada penulis, graphic designer, accountant, HRD, dosen, dll. 
jadi ceritanya sementara saya magabut sodara-sodara, saya ngupinglah serunya mereka ngajar. dengerin anak2 yang heboh, ribut, rame, dan antusias. sejujurnya ngupingnya juga karena agak ketar ketir karena murid2 sekolah tempat aku kerja ini memang tergolong ajaib. mulai dari anak yang normal sampai anak jalanan (you name it lah). menguping, berharap, dan berdoa semoga teman2 KI bisa menghandle anak2ku. 
well, semangat terus relawan KI. ditunggu testimoninya atau curcolnya.  minggu ini programku nanggap anak crita :p

foto-foto closing kelas inspirasi 2015 di SD Gunung Brintik








Saturday, August 15, 2015

sudah

suara
amarah
rasa
tangis
perih
lelah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sudah
aku menyerah
.

Wednesday, June 24, 2015

Batas

Malam kiat larut saja di kota besar di Jawa Tengah ini. Sebuah kota yang tak sebesar Jakarta, tapi cukup sibuk untuk ukuran sebuah provinsi. Aku masih saja berjalan menyusuri lorong-lorong kota lama sambil sesekali meneguk teh dingin dalam botol yang kubawa. Vigo masih juga berjalan di sampingku. Kamera masih juga menggantung di leher kami masing-masing. Sesekali lelaki itu menggenggam tanganku terutama ketika aku mulai tidak aware kemana kakiku melangkah.
Intro sebuah lagi terdengar sayup-sayup.
Lelaki disampingku itu meraih smartphone yang bersarang di saku celananya. Sejenak obrolan singkat terjadi dengan beberapa kode yang diucapkannya yang aku tak pernah mengerti apa artinya. Tak berapa lama lelaki itu memasukkan kembali smartphone itu dan menatapku.
“sorry, tadi telp penting,” bisiknya sambil melingkarkan lengan pada bahuku yang jauh lebih pendek darinya.
“kamu harus pergi?” tanyaku pelan seperti biasa ketika ada panggilan-panggilan yang mengharuskannya meninggalkanku
“gak, dah beres kok. Cm tadi temen-temen ngajak ketemu”
“oh…” dan lengan itu melepasku dan kembali ke kameranya sendiri, “kenapa kamu gak pergi?” tanyaku sambil berjalan ke obyek lain.
“karena mala mini untuk kamu,” jawabnya ringan.
“aku bisa saja ikut,” kataku.
“ya gak bisa lah,”
“kenapa?”
“bisa bikin salah paham,”
“bukannya sudah biasa?”
“aku sudah punya dia. Aku gak mau teman-temanku mikir kamu pacarku,”
“kenapa?”
“katakan saja ini batasnya,” aku berhenti dari semua aktivitasku, aku mematung tanpa disadarinya, “aku bertemu denganmu, meluangkan waktu untukmu, jalan sama kamu, sesekali menghabiskan malam bersamamu, itu batasan kita. Lagi pula kamu juga sudah punya dia kan?”
Aku menghela nafas. Setelah sekian lama “berteman” dengan lelaki ini, baru kali ini dia memberikan batas wilayah untukku. Menegaskan batas yang tak boleh kulanggar dengan alasan apapun. Vigo benar. Masing-masing dari kami sudah punya orang lain. Seseorang yang cukup berharga untuk dipertahankan, dijaga, dan dicintai. Seseorang yang selalu berada pada garis realitas.
Tapi Vigo dan aku tak pernah menentukan batas kami. Bagaimanapun masing-masing dari kami tahu aturan mainnya. Kami paham betul batas wilayah kami masing-masing. Tapi Vigo tak pernah keberatan teman-temannya berpikir apapun tentang hubungan kami. Lelaki ini tak pernah ambil pusing. Dan sekarang dia menekankan soal batas. Batasan untukku seolah aku anak remaja kemarin sore yang menuntut eksistensi. Sial! Ingin rasanya aku melempar kepala lelaki itu dengan batu terbesar yang bisa kuraih demi membuatnya menyadari dengan siapa dia bicara.
“Drey? Ada apa?” tanyanya ketika akhirnya dia menyadari aku tertinggal jauh. Aku membuang nafas. Ya… aku tau aturannya aku tahu batasnya.
“gak ada,” jawabku seringan mungkin sambil berjalan cepat kearahnya.
Malam ini milikku. Malam ini, dia dan waktunya milikku.

“next time, aku mau motret anggrek,” bisikku mengakhiri malam itu.

Tuesday, June 23, 2015

"menonton" Pulang


pernahkah kamu membaca sebuah karya yang membuatmu seolah menonton sebuah film panjang yang tak punya jeda, melelahkan, tapi tak sedikitpun membuatmu beranjak. mungkin kamu akan menghentikan film itu sejenak dengan menekan tombol pause, tapi setelah sejenak mengistirahatkan otakmu, kau kembali melanjutkan tontonan itu. itu yang aku rasakan ketika membaca novel ini. entah kenapa detail visualnya melekat di otakku.

hanya dengan memasukkan keyword "novel pulang" kita bisa dengan mudah menemukan sederet reviewnya. bahkan dw.com juga punya review novel ini. 
jujur saja ini novel pertama Leila S. Chudori yang saya baca meskipun bukan berarti tidak pernah mendengar namanya, bagaimanapun saya masih terpesona dengan Dunia Tanpa Koma. 
novel ini berkisah tentang orang-orang yang tidak bisa pulang ke negeri tercintanya Indonesia karena sebuah tragedi sejarah yang selama puluhan tahun menjadi momok rakyat negeri ini. ketika pada akhirnya sang anak berhasil datang ke Indonesia pun tepat disaat pergolakan mei 98. ketika sang ayah menjadi korban dari sebuah tragedi dan sang anak hanya berniat menggali tragedi itu, di Indonesia sang anak menjadi saksi sebuah tragedi lain. 
jelas saya bukan generasi yang paham pergolakan politik 1965. apalagi saya punya orang tua yang sangat protektif atas isue tersebut. ketika anak lain wajib menonton film g30s, ortu saya dengan tegas menolak anaknya menonton film tersebut. menurut ortu saya film itu tidak sehat untuk anak-anak. ketika sudah dewasa dan sudah mengenal internet dan youtube saya paham kenapa ortu saya sangat protektif.
tapi cerita tentang tragedi itu bukan berarti berhenti, terutama ketika saya sudah mulai bertanya sebenarnya ada apa dengan bagian sejarah tersebut. dan memori kedua orang tua saya meluncur begitu saja. termasuk bahwa setiap orang diberi tanda pada identitasnya. menurut bapak keluarganya diberi tanda hijau yang berarti mereka keluarga muslim yang terlibat dalam organisasi muslim. menurut ibu keluarganya diberi tanda ungu yang berarti mereka orang biasa dan tidak terlibat apapun. tapi yang terjadi pada orang sekampung berbeda-beda dan saya hanya menjadi pendengar sambil membayangkan betapa tidak nyamannya kehidupan tersebut.
novel ini mengingatkan saya pada perasaan itu lagi.
bayangan jakarta pada masa itu seperti menonton sebuah potongan film catatan si boy dengan kostum tahun 60 yang dulu sering ketemu di tumpukan majalah lama ibu dan mbah putri salatiga.
bayangan tentang penangkapan dan interogasi tentara seperti menonton film marsinah. ngeri, mendebarkan, sekaligus sedih.
dan entah kenapa saya bisa membayangkan paris. mungkin karena film2 perancis yang dulu pernah sekali dua kali saya tonton saat kuliah dan nongkrongin beberapa teman mahasiswa BSA yang suka pamer indahnya perancis dari laptop mereka.
jakarta, mei 98, seperti melihat lagi tayangan berita TV yang terus kutonton demi tak mendengar nama Yogyakarta sambil berdoa semoga Yogya aman-aman saja.
seperti juga buku-buku yang membuat saya tak ingin beranjak, saya jatuh cinta pada karakter-karakternya. saya menikmati kisah Dimas dan Vivianne, membayangkan gantengnya Nugroho dan menikmati kesedihanya, membayangkan monggoda orang seserius Tjai. memahami Lintang Utara dan lembutnya Narayana, tapi juga jatuh cinta pada Bimo dan Alam, mengagumi ketenangan Mita (meski hanya karakter minor), memahami penolakan Rama dan sakitnya Aji Suryo dan Retno, tapi juga sangat mengerti gairah hidup dan keceriaan Andini.
bagaimanapun novel ini worth reading meskipun kisah cintanya berasa baca deretan novel harlequin. hehehehe

Thursday, February 26, 2015

rendevous

bertatap
berkisah
berbagi nafas
berbagi jalan
berbagi indah
berbagi kenangan
kenanganmu tanpaku
kenanganku tanpamu

sedihkah?
sakitkah?
marahkah?
tak ada
tak lagi ada

duhai kekasih dalam hitamku
rasa itu terlepas sudah
dan hanya kugenggam tanganmu

Tuesday, February 3, 2015

Menjadi Biasa

kamu datang
dalam rintik hujan
dalam dingin awan
dalam peluk hasrat
dalam alunan yang diam

kamu pergi
dalam bunga mimpi
dalam harap sunyi
dalam hentak melodi
dalam tegukan perih

dan kemudian semua berulang
sekali
lalu lagi

dan aku mulai terbiasa
mungkin bukan bahagia
tapi tak ada lagi lara

fragmen

ada seribu kamboja tanpa warna
tertabur diatas lembah para dewi dan dewa
surgakah?
atau neraka?
duhai para pecinta sukma...
bukankah keduanya seirama?
tidakkah kau rindukan salah satunya?
ada seribu harum tanpa bunga
terpendar diantara lembabnya bara
bencikah?
atau asmara?
duhai para penjelajah raga....
biarkan saja keduanya membelit rasa
biar kau nikmati dingin gejolaknya

Happy Birthday granddad :) part 2

setelah puas seru2an di stasiun tuntang, tiba2 si bapak yg jaga stasiun bilang kenapa kita gak ke stasiun ambarawa saja *doenk!!!!!* kind of surprise karena kita dapat info kalau stasiun ambarawa ditutup sementara untuk renovasi. melihat kita ragu, si bapak penjaganya berbaik hati menelpon petugas stsiun ambarawa (thank you bapak :)) (maaf ya mas yogi dah protes duluan :p). so, we decided to go to Ambarawa Train Station *YAY!!!!*
karena sudah terlalu siang, rombongan memutuskan untuk singgah di Kampung Rawa untuk maksi and istirahat. Ruameeeeeeeee buanget.................
sedikit insiden terjadi di Rumah makan ini. mulai dari harus bayar tiket masuk (serius deh, masa mau makan aja harus bayar tiket masuk per orang plus parkir mobil???) hingga pesanan yang tidak diantar dengan semestinya. yakin deh....... gak mau makan di situ lagi....... 
selesai maksi kami main ke spot favorit kedua keluarga kita yaitu stasiun kereta api Ambarawa. We spent some moments of our family here. mulai dari ulang tahun, jalan-jalan, mau nikahannya mbakku dan sekarang ultahnya mbahkung. this station will always be special for my granddad. it was the place where he started his journey over all.
next destination, we went to kerkoff aka pemakaman belanda. kata mbah kung si, it was very different from his last visit *which i had no idea when was that :D*
last but not least we visited GMKA. here we celebrate the birthday properly. hehehehehe
well, not all people on earth reach 90 years old. and we'll never know how long will he stay with us. but this birthday..... this trip..... this moment...... will last and stay with all of the people who joined the celebration. 
Happy Birthday, mbah kung :) <3